Mengenal Pendidikan Formal dan Informal

image_pdfimage_print

Penulis: Anna Jessica Sirait

Pendidikan formal dan pendidikan informal adalah dua jalur pendidikan yang berbeda dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan formal merujuk pada jalur pendidikan yang terstruktur dan memiliki tingkatan pendidikan yang jelas, seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan perguruan tinggi. Sebaliknya, pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan tempat tinggal, berlangsung secara mandiri, dan tidak memiliki tingkatan pendidikan yang jelas.

Perbedaan utama antara pendidikan formal dan pendidikan informal terletak pada struktur dan tingkatannya. Pendidikan formal memiliki struktur yang terorganisir dengan tingkatan yang jelas mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Proses belajar di pendidikan formal diatur oleh kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah atau institusi pendidikan dan biasanya menggunakan metode pengajaran yang tradisional. Selain itu, pendidikan formal umumnya memiliki sistem evaluasi yang terstruktur, seperti ujian dan penilaian terstandar, untuk menilai kemajuan siswa.

Di sisi lain, pendidikan informal tidak memiliki struktur dan tingkatan yang terorganisir. Pendidikan ini lebih menekankan pada pengalaman hidup sehari-hari dan pengaruh lingkungan. Contoh dari pendidikan informal termasuk pembelajaran yang terjadi di rumah, melalui interaksi dengan keluarga, tetangga, atau komunitas, serta melalui penggunaan media seperti internet. Pendidikan informal lebih fleksibel karena tidak terikat oleh waktu dan ruang serta tidak menggunakan kurikulum yang baku. Evaluasi dalam pendidikan informal juga tidak seformal pendidikan formal dan lebih sering berupa penilaian subjektif berdasarkan pengamatan langsung atau umpan balik dari lingkungan.

Contoh proses pembelajaran dalam pendidikan formal dan informal dapat dijabarkan sebagai berikut:

1 Pendidikan Formal:

  • Proses belajar di sekolah, seperti SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
  • Mengikuti kurikulum yang ditentukan dengan metode pengajaran tradisional.
  • Menggunakan sistem evaluasi formal seperti ujian dan penilaian tertulis untuk menilai kemajuan siswa.

2 Pendidikan Informal:

  • Proses belajar yang berlangsung di rumah, komunitas, atau melalui internet.
  • Tidak terikat oleh waktu dan ruang serta tidak memiliki kurikulum yang terstruktur.
  • Dilakukan oleh siapa saja, termasuk orang tua, guru, atau komunitas, tanpa sistem evaluasi formal.

Secara keseluruhan, pendidikan formal dan informal memiliki perbedaan signifikan dalam cara mengorganisasi dan mengembangkan proses belajar. Pendidikan formal bersifat lebih terstruktur dan memiliki sistem evaluasi yang ketat, sedangkan pendidikan informal lebih fleksibel dan terbuka untuk berbagai metode serta sumber belajar. Kedua jalur pendidikan ini saling melengkapi dan berperan penting dalam pengembangan pengetahuan serta keterampilan individu.

Penulis: Rehani Zaki Putri Muspara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *